Satelit Indonesia - Ninmedia Gratis Selamanya Atau FTA Sementara

Satelit Indonesia update ninmedia channel FTA selamanya atau hanya sementara dan kemudian menjadi pay tv. Sebelumnya sempat heboh di group satelit ataupun group TV digital terrestrial. Namun yang akan kita bahas bukan mengenai kehobohan saat ninmedia tv muncul akan tetapi apa benar yang dibilang Ninmedia gratis selamanya.

Untuk hal ini memang hanya waktu yang bisa menjawabnya, bisa iya bisa tidak. Namun kita sebagai konsumen bisa juga memiliki prediksi sendiri dengan berbagai alasan yang berbeda jika ninmedia di chinasat 11 bakal fta selamanya atau hanya sementara.

Untuk Satelit Indonesia sendiri juga memiliki opini serta alasan kenapa ninmedia gratis, dan kemungkinan kecil ninmedia pay tv. Mari kita simak sedikit tulisan Satelit Indonesia mengenai ninmedia ku band di Indonesia.

Sedari awal rupanya Ninmedia menempatkan dirinya sebagai hosting channel. Namun memang sempat menjadi tanda tanya saat ninmedia menampilkan logo smartvision, dan channel premuim diawal munculnya. Dan itu jugalah yang membuat Satelit Indonesia memasukan Ninmedia dalam kategori TV berbayar Indonesia.

Namun berjalannya waktu, rupanya memasukan ninmedia dalam jajaran pay tv kurang tepat, hal ini dipicu dari penempatan dirinya menjadi hosting channel. Apalagi daftar ninmedia channel tidak ada yang premium yang biasa ada di Pay TV seperti AXN, FOX, HBO dan lain lain.

Membaca beberapa percakapan dari penonton dengan akun twitter resmi Ninmedia di @FreesatNin menjadi lebih yakin kalau kemungkinan sangat besar ninmedia gratis. Mari kita soroti dari biaya channel Ninmedia tersebut, walau memang Satelit Indonesia sangat buta itung itung tentang ekonomi namun mungkin dengan cara bodoh ini kita bisa tahu.

@FreesatNin @tvkuindo "biaya sewa 1 slot untuk 1 channel tv per transponder" ini 1 transponder / 1 channel min? biar ndak gagal paham :D

— Bowo Eko Widodo (@bowoekowidodo) 22 Maret 2016

Silahkan lihat percakapannya dan pahami. Sebagai cara bodoh silahkan simak itung itungan berikut

1. Misal 1 tahun sewa pertransponder 50 milyar bisa kurang bisa lebih, soalnya ini hanya perkiraan jangan di jadikan patokan tetap, cuman untuk memudahkan memahami.
2. Setiap channel setahun bayar 1.8 milyar
3. Dalam 1 transponder ada 45 channel
4. Dari iuran pemilik channel setahun Ninmedia memperoleh 81 M

Dari hitungan perkiraan itu masih selisih 31 milyar, misal saja di kurangi biaya operasional, contoh saja mengajari pemilik channel baru, memberikan pinjaman perangkat dan lain lain 20 M, maka sisan 11 m. Nah dengan begitu Ninmedia gratis selamanya bisa terlaksana, walau hitungan keuangan tidak sesimpel itu namun itu bisa jadi gambaran saja.

Mungkin, ada yang membantah, masak TV harus membayar bukannya di bayar. Itulah bedanya dengan Pay TV, dan itu juga maksud dari hosting channel. Ibarat mudahnya seperti ini, ada lahan kosong, kemudian anda kontrak kepemilik lahan, anda bangun banyak ruang beserta fasilitasnya, kemudian anda menawarkan ke orang buat ngisi ruang tersebut, dengaan biaya kontrak tertentu. Jadi yang beraktifitas nanti pengontrak ruang tersebut, anda hanya memonitor saja, itu dia gambaran Ninmedia. Kalau Pay TV, anda ingin jualan barang, kemudian anda mencari barang barang yang menurut anda cocok untuk di jual, comot dari sana sini dan di beli, pemilik barang dengan anda punya ikatan kontrak akan menyupali terus, yang beraktifitas nanti adalah anda sendiri.

@Andy_Levie ninmedia akan tetap gratis selamanya, dan ditargetkan untuk mengisi 5 transponder di chinasat-11 (54Mhz x 5) atau 225ch

— Free Satellite (@FreesatNin) 6 April 2016

Itu tadi alasan yang bisa di ambil Satelit Indonesia kenapa Ninmedia gratis selamanya. Intinya selama masih ada banyak channel di jaringan Ninmedia yang menggunakan jasanya maka Ninmedia akan bertahan. Nah bagaimana menurut anda silahkan diskusikan di komentar