Satelit Indonesia - Kelebihan Skybox A1 Dibanding Venus Meteor HD

Satelit Indonesia update perbandingan Skybox A1 dengan Venus Meteor HD. Postingan ini didasari pengalaman pribadi dan barang dibeli dengan uang sendiri bukan pemberian gratis. Walau memang harga receiver venus meteor hd dan harga receiver skybox A1 bagi Satelit Indonesia sudah lumayan tinggi.

Beberapa waktu yang lalu Satelit Indonesia sempat membahas mengenai Skybox A1, karena rasa penasaran oprek firmware dan hardwarenya, membuat Skybox A1 mati karena jalur ke Chip SPI terkelupas dan sulit untuk diperbaiki karena sangat tipis, berbeda dengan produk receiver jaman dulu yang sangat kuat jalur board nya.

Karena Skybox A1 HD mati, akhirnya memutuskan untuk membeli Venus Meteor HD dengan alasan utama ingin oprek, karena katanya remote Venus Meteor HD tidak bisa digunakan di firmware Skybox A1 maupun firmware Kepnix. Dan akhirnya beberapa hari yang lalu Venus Meteor HD sampai di kamar juga.

Langsung oprek, dan hilanglah garansi karena mesti bongkar untuk melihat dalamnya. Tidak begitu kaget melihat hardware dari Venus Meteor HD, karena sudah terbiasa dengan hardware Skybox A1 sebelumnya. Untuk yang ingin melihat board Skybox A1 dengan Venus Meteor HD silahkan lihat gambar berikut dan bandingkan. Mana yang Skybox A1 dan mana yang Venus Meteor HD ?

Untuk selanjutnya kita akan membandingkan apa saja kelebihan skybox A1 dibanding Venus Meteor HD. Silahkan simak ulasan Satelit Indonesia berikut, kalau ada kekurangan silahkan tambahkan kalau ada kesalahan silahkan di benarkan.

Saklar On Off AC

Di Venus Meteor HD tidak tersedia saklar AC berbeda dengan Skybox A1. Mungkin bagi sebagian orang hal ini tidak penting, namun bagi Satelit Indonesia sangat penting. Hal ini berkaitan dengan listrik yang masuk ke receiver. Daripada mematikan dengan mencabut stecker akan lebih enak jika di putus dengan saklar. Bayangkan jika instalasi listrik tertutup untuk menyembunyikan kabel, masak mau matikan arus AC saja harus bongkar bongkar.

Port USB

Untuk Skybox A1 tersedia 2 port USB, yaitu di depan dan belakang, berbeda dengan Venus Meteor HD, hanya tersedia 1 port USB di depan. Mungkin bagi sebagian orang tidak masalah, namun bagi Satelit Indonesia bermasalah. Tersedianya port USB di belakang juga penting, bisa di manfaatin untuk colok dongle WIFi, colok kipas dan lain lain. Jadi didepan hanya untuk colok flashdisk kalau pas perlu saja sehingga tampak bersih dalam penempatan di rak. Masalah muncul ketika mau konek Internet dan record, masak harus beli HUB USB lagi. Hal ini bermasalah karena di board Venus Meteor HD juga tersedia pin board untuk port USB tapi memang sengaja tidak dipasang.

Pin Out TTL

Untuk Skybox A1 tersedia pin out TTL, namun untuk di Venus Meteor HD , pin out ini dihilangkan. Sempat Satelit Indonesia mencoba dengan solderkan ke boardnya dan memakai USB TTL tidak ada respon apapun.

Update Firmware

Bukan rahasia lagi kalau Venus agak lambat atau malah tidak ada upgrade firmware. Hal ini terjadi juga di Venus Meteor HD, karena sampai tulisan ini dibuat belum ada update firmware terbaru. Berbeda dengan Skybox A1, sampai saat ini sudah beberapa kali ada update firmware, seperti support tandberg v1.2 dan juga perbaikan video channel Sony Picture Network India yang sendat sendat walaupun bagi Satelit Indonesia firmware Skybox A1 terbaru versi M tersebut juga Menjengkelkan.

Remote

Remote Skybox A1 dengan remote Venus Meteor HD seperti identik namun beda. Bagi user jelas remote Skybox A1 lebih baik daripada remote Venus Meteor HD. Satelit Indonesia merasakan remote Skybox A1 lebih tebal. Yang paling menonjol di remote Skybox A1 adalah kegunaannya. Remote Skybox A1 bisa dengan mudah digunakan di Venus Meteor HD namun untuk remote Venus Meteor HD tidak bisa dengan menggunakan firmware ori masing masing kalau yang oprekan sampai saat ini Satelit Indonesia belum menemukan posisi kodenya dan mungkin terletak di bagian system demo yang di kompres LZMA. Tidak seperti Matrix Burger S2 dengan Tanaka Jurasic.

Harga

Dari beberapa kelebihan Skybox A1 dan kekurangan Venus Meteor HD tersebut, satu hal yang seharusnya membedakan adalah harga receiver tersebut. Yang menjadi aneh adalah dengan kelebihan di sisi hardware yang dimiliki Skybox A1, harganya malah lebih rendah dibanding harga Venus Meteor HD. Entah apa karena sebuah kabel HDMI dan bar sinyal saja , atau memang harga tokonya dibuat demikian.

Kesimpulannya, jika harus memilih dari kedua receiver tersebut, Satelit Indonesia akan memilih Skybox A1, sudah unggul disisi hardware dan update firmware harganya juga lebih rendah. Anda punya review lain? silahkan share di komentar.

Untuk yang ingin merasakan acakan tandberg v1.2 dan Sony Group Network Intelsat 20 silahkan gunakan firmware Skybox A1 M1.65 sambil nunggu update firmware dari Venus, kalau memang ada. Sayang untuk oprekan firmware belum ketemu posisinya, soalnya memang belum fokus mencari, karena Satelit Indonesia masih bermain main dengan Matrix Sinema HD.